Yogyakarta – Menghormati dan mengenang para pahlawan nasional Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X bersama Direktur Administrasi (Dirmin) INITOGEL Akademi Angkatan Udara (AAU), Kolonel Adm Dody Sumardi berdiskusi dalam persiapan pembuatan monumen atau prasasti Husein Sastranegara. Pembangunan monumen tidak hanya untuk mengenang Husein Sastranegara namun juga untuk Rukidi, ahli teknik pesawat.
Dody menjelaskan keduanya adalah pahlawan nasional dan salah satu perintis Angkatan Udara yang gugur dalam tugas di wilayah Gowongan, Kemantren Jetis, Yogyakarta. Dody menceritakan jika Husein Sastranegara gugur saat menerbangkan pesawat Cukiu dalam melaksanakan tugas negara.
Susi Air Resmi Layani Penerbangan Komersial di Bandara Husein Sastranegara, Mana Saja Rutenya?
Dody mengatakan AAU berencana membangun prasasti atau monumen di sekitar lokasi jatuhnya pesawat. Hal untuk memberikan penghormatan atas jasa-jasanya di dalam dunia perintis TNI AU.
“Kami dari AAU mewakili TNI Angkatan Udara menyampaikan kepada Sri Paduka bahwa kita memiliki pahlawan yang gugur di daerah Gowongan, yaitu Bapak Husein Sastranegara. Beliau gugur dalam perjuangan, dan kami ingin memberi penghargaan dengan membangun prasasti atau monumen untuk memperingati beliau,” ujar Dody saat bertemu dengan Wakil Gubernur Sri Paduka di Gedhong Pareanom, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin 14 Juli 2025.
Rencana pembangunan monumen atau prasasti ini mendapat respons positif dan dukungan penuh dari Wakil Gubernur DIY Sri Paduka. Sri Paduka mengatakan keberadaan prasasti atau monumen ini sangat penting sebagai pengingat sejarah perjuangan bangsa, khususnya dalam konteks berdirinya kekuatan udara nasional.
“Kami mendukung penuh karena Pak Husein adalah salah satu tokoh menginspirasi dan salah satu founding father dalam Angkatan Udara. Serta, hal ini adalah bagian dari kenangan bangsa,” ungkap Sri Paduka.
Opsir Udara I Husein Sastranegara gugur bersama ahli tehnik pesawat Sersan Mayor Udara Rukidi saat latihan dengan pesawat Cukiu yang jatuh di kampung Gowongan Lor, Yogyakarta pada 26 September 1946.
Respons Positif Sri Paduka
Rencana pembangunan monumen atau prasasti ini mendapat respons positif dan dukungan penuh dari Wakil Gubernur DIY Sri Paduka. Sri Paduka mengatakan keberadaan prasasti atau monumen ini sangat penting sebagai pengingat sejarah perjuangan bangsa, khususnya dalam konteks berdirinya kekuatan udara nasional.
“Kami mendukung penuh karena Pak Husein adalah salah satu tokoh menginspirasi dan salah satu founding father dalam Angkatan Udara. Serta, hal ini adalah bagian dari kenangan bangsa,” ungkap Sri Paduka.
Opsir Udara I Husein Sastranegara gugur bersama ahli tehnik pesawat Sersan Mayor Udara Rukidi saat latihan dengan pesawat Cukiu yang jatuh di kampung Gowongan Lor, Yogyakarta pada 26 September 1946.
Sumber : Tribunnews88.id